Tidak semua anggota memberikan informasi mengenai latar belakang pendidikan mereka (ada sekitar 10% anggota yang tidak mengisi kolom mengenai pendidikan), tetapi dari mereka yang melakukannya terlihat ada dua kemungkinan analisa yang tersedia.
Pertama, seorang pemerhati dapat melihat tingkat pendidikan anggota. Tingkat pencapaian pendidikan yang paling umum adalah setara dengan sekolah menengah atas (Algemeene Middelbare School atau tingkat atas di dalam pendidikan pesantren), diikuti secara ketat kemudian dengan sarjana dari universitas atau perguruan tinggi). Keadaan ini cukup jauh dari rata-rata tingkat pendidikan dari penduduk Indonesia pada tahun 1950an. Partai-partai yang berbeda juga menunjukkan adanya perbedaan rata-rata tingkatan pendidikan anggotanya, dengan Masjumi yang menunjukkan kelulusan dari perguruan tinggi yang lebih tinggi dari partai-partai besar lainnya.
Kedua, seorang pemerhati juga dapat melihat tipe lembaga pendidikan yang ditempuh para anggota. Kami telah mengelompokkan sekolah-sekolah tersebut ke dalam enam kategori, menurut jumlah jenis sekolah yang ditempuh dari terbanyak, yaitu sekolah Belanda, sekolah Islam, sekolah nasional (seperti Taman Siswa), institusi Islam di luar negeri, institusi non-Islam di luar negeri (terbanyak di Belanda, tetapi juga di negara lainnya), dan sekolah berbasis etnis (institusi Cina dan Arab di Hindia Belanda).
Lahir: Kota Surakarta, 1905
Alamat: Kp. lor Pasar Ket. Padjang, Katj. Lawijan Kota Surakarta Jawa Tengah
No. Anggota: #20
Fraksi: PKI (Partai Komunis Indonesia)
Lahir: Kab. Purworejo, 15 January 1911
Alamat: Semarang Kota Semarang Jawa Tengah
No. Anggota: #189
Fraksi: PNI (Partai Nasional Indonesia)