Partai-partai politik besar di Indonesia yang mendominasi Konstituante memiliki akar jauh sebelum kemerdekaan. Fraksi terbesar di lembaga itu, PNI, walaupun didirikan secara sebuah partai setelah kemerdekaan, memiliki akar ke PNI yang didirikan oleh Soekarno pada tahun 1927 dan nama tersebut digunakan beberapa kali oleh institusi yang berbeda sejak itu. Masjumi juga dihubungkan dengan organisasi dengan nama yang sama yang dibentuk pada masa pendudukan Jepang pada tahun 1943 sebelum berubah menjadi partai politik pada November 1945. Pada waktu itu, Masjumi menjadi organisasi payung bagi organisasi-organisasi besar Islam seperti NU dan Muhammadiyah sebelum berpisah mendirikan partai sendiri (NU) atau mundur dari politik. PKI juga dihubungkan dengan dengan institusi yang sama yang melakukan pemberontakan pada tahun 1926-7.
Partai-partai politik di Indonesia juga mewakili aliran ideologi politik seperti nasionalis, agama, sosial demokrat atau sosial radikal (komunisme). Jelas bahwa PKI diinspirasi oleh komunisme namun berbeda dengan PSI yang lebih moderat. PNI mewakili nasionalisme bersama dengan partai-partai politik lainnya yang lebih kecil seperti IPKI, PIR dan PRIM. Sementara itu, Masjumi, NU serta PSII, Perti, Parkindo, dan Partai Katholik mewakili mereka yang terinspirasi oleh agama (Islam dan Kristen).
Lahir: Kab. Bulukumba, 10 April 1919
Alamat: Dj. Madukelleng 19 Kota Makassar Sulawesi Selatan
No. Anggota: #325
Fraksi: Masjumi
Lahir: Kota Denpasar, 25 August 1921
Alamat: Dj. Tjempaka D/23 Den Pasar Kota Denpasar Bali
No. Anggota: #31
Fraksi: PNI (Partai Nasional Indonesia)